Maraknya Aktivitas illegal Loggin Di Pesisir Selatan Disebabkan Oleh Pihaknya Menutup Mata

Potongan Kayu ( Istimewa )

Tanaman Tuo,- Dilansir dari postingan akun Facebook Sean Whyte pada hari Selasa 23 Maret 2021.

"Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat dan Dinas Kphp Kabupaten Pesisir Selatan pada khususnya, harus bekerja keras lagi mendata semua Dokumen Perizinan dan Perizinan Industri SERKEL PENEBANGAN ILLEGAL di Tapan dan Lunang Silaut. Sehingga Taman Nasional Kerinci Seblat Hutan Konservasi Legal Area Pengelolaan Lapangan 2 Sumbar bukan korban Sesajen Para Cukong Kayu Illegal," tulis dari akun Facebook Sean Whyte, Minggu (21/3).

Puluhan mesin gergaji berantai ilegal tanpa izin usaha industri.

"Hal tersebut murni melanggar Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 P3H yang mencegah dan memberantas perusakan hutan. Melanggar Hukum/Penghapusan Pasal 104," sambung dari tulisannya.

"Kasihan Sumatera Barat hutannya sudah menipis lho, kalau gundul berpengaruh juga ke Provinsi tetangga Riau," tulis akun Waskito Suryodibroto.

"Jangan tanya GAKKUM. Awal marak illegal loging sumbernya karena adanya perijinan SERKEL PENEBANGAN ILLEGAL, kalau menurut tulisan di atas, itu yang harus dituntaskan karena penebang liar atau illegal loging akan berkembang apabila ada salah satu, atau yang lainnya memantik keinginan masyarakat lain," tulis akun Ayat Hidayat.

"Laporkan ke Dirjen GAKKUM saudaraku, salam kenal dari RESTORASI LINGKUNGAN HIJAU," tulis akun You Wins.

Lebih banyak penebangan tidak sah di Sumater Barat. Hal ini menjadi kewenangan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat dan Dinas Kehutanan Kphp Kabupaten Pesisir Selatan, tulis akun Facebook Sean Whyte, Minggu (21/3). (**)

Semoga Bermanfaat..😇
Tunggu Postingan Selanjutnya...

Jangan lupa berlangganan di Email kami, supaya tidak ketinggalan Update terbaru dari Tanaman Tuo ini.